Tarif impor di era Trump kembali mencatat rekor tertinggi, memperkuat klaim bahwa pendapatan tarif mampu menopang pembiayaan utang Amerika Serikat. Lonjakan penerimaan ini menunjukkan bagaimana kebijakan perdagangan yang agresif terus memberikan kontribusi besar bagi kas negara. Di tengah ketidakpastian global, tarif menjadi salah satu sumber pemasukan yang dianggap stabil.
Kenaikan pendapatan ini juga memicu perubahan sentimen pasar. Investor melihat kebijakan tersebut sebagai langkah yang memperkuat posisi fiskal AS, sehingga meningkatkan minat terhadap aset berbasis dolar. Kombinasi antara penerimaan tarif yang tinggi dan ekspektasi kebijakan ekonomi yang lebih ketat membuat mata uang AS kembali mendapatkan daya tarik.
Dampaknya terlihat jelas pada pergerakan USD, dengan nilai index dolar (DXY) menguat hingga menyentuh level 99.40. Penguatan ini mencerminkan keyakinan pasar terhadap kemampuan ekonomi AS menjaga stabilitas di tengah perubahan kebijakan perdagangan. Selama dukungan fiskal dan sentimen positif terus bertahan, prospek dolar berpotensi tetap kuat dalam waktu dekat.
OPINI ANALIS TRAZE
Pergerakan Index Dolar (DXY) yang memantul dari demand 98.50 menunjukkan peluang naik menuju 99.50 – 100.00, didukung pola double bottom yang menandakan melemahnya tekanan jual. Jika bullish berlanjut, dolar bisa menguat lebih luas.
Dampaknya, EURUSD berpotensi turun, USDJPY cenderung naik, indeks saham bisa tertekan, dan XAUUSD berisiko melemah karena kuatnya dolar. Arah berikutnya akan ditentukan oleh reaksi DXY di area supply utama.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.