Harga emas bertahan dekat $4.200 per ounce pada Kamis (04/12), mempertahankan posisinya di dekat level tertinggi enam pekan. Sentimen positif muncul setelah data ADP November menunjukkan penurunan 32.000 pekerjaan sektor swasta, jauh di bawah perkiraan kenaikan 10.000. Penurunan ini menjadi sinyal perlambatan perekrutan paling tajam sejak tahun lalu dan menegaskan kekhawatiran pasar mengenai pelemahan tenaga kerja Amerika Serikat.
Laporan tersebut sejalan dengan nada dovish pejabat Federal Reserve yang menyoroti perlunya respons kebijakan terhadap melemahnya pertumbuhan pekerjaan. Kondisi ini mendorong pasar obligasi memperkirakan peluang hampir 90% terhadap pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan minggu depan. Prospek kebijakan yang lebih longgar membuat daya tarik emas tetap terjaga di tengah meningkatnya kebutuhan lindung nilai.
Pelaku pasar kini menantikan rilis data PCE September yang sempat tertunda, sebagai petunjuk tambahan mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya. Ketidakpastian geopolitik juga memberi dorongan tambahan, setelah pembicaraan antara Amerika Serikat dan Rusia terkait perang Ukraina berakhir tanpa kemajuan berarti. Kombinasi ekspektasi pelonggaran kebijakan dan risiko global menjaga emas tetap diminati investor.
OPINI ANALIS TRAZE
Harga emas di H1 masih berada dalam tren bullish karena bergerak di atas MA 200, namun saat ini terkonsolidasi dalam pola symmetrical triangle, sehingga arah berikutnya menunggu breakout; level penting yang perlu diperhatikan adalah resistance 4234 sebagai pemicu kenaikan menuju 4261–4281, sementara support 4187 menjadi penentu koreksi lebih dalam ke 4167 atau bahkan 4140 jika ditembus.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.