Harga perak stabil di sekitar $58 per ounce pada Senin (08/12), bertahan dekat rekor tertinggi sementara pasar menantikan keputusan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan menghasilkan pemangkasan. Meskipun peluang penurunan suku bunga cukup kuat, prospek tahun 2026 masih penuh ketidakpastian karena analis memperkirakan kemungkinan “hawkish cut”, di mana Jerome Powell dapat memberi sinyal langkah pelonggaran yang lebih berhati-hati. Pelaku pasar juga memantau keputusan bank sentral Australia, Kanada, dan Swiss, meski semuanya diprediksi mempertahankan kebijakan stabil.
Kenaikan kuat perak pekan lalu didorong oleh menipisnya stok di bursa, meningkatnya akumulasi ETF, serta prediksi terjadinya defisit pasar kembali tahun ini. Kondisi ini menegaskan semakin ketatnya pasokan fisik di tengah permintaan yang terus bertambah. Minimnya persediaan terlihat menjadi salah satu penopang utama lonjakan harga yang membawa perak ke level tertinggi sepanjang sejarah.
Selain faktor pasokan, permintaan industri yang solid terutama dari sektor panel surya dan teknologi ramah lingkungan terus memperkuat prospek harga jangka menengah. Dengan kebutuhan industri yang meningkat dan pasokan yang semakin terbatas, perak tetap memiliki potensi untuk mempertahankan momentum bullish, terutama jika kebijakan moneter global semakin mendukung aset logam.
OPINI ANALIS TRAZE

Silver bergerak dalam bias bullish moderat setelah bertahan di atas S1 di 57.98 dan mulai mencoba kembali ke area pivot 58.54. Jika harga mampu menembus R1 di 58.97, peluang menuju R2 di 59.54 hingga R3 di 59.97 semakin terbuka.
Namun jika gagal mempertahankan struktur saat ini dan turun di bawah S1, tekanan jual dapat menarik harga ke S2 di 57.55. Peluang terbaik berada pada skenario buy on dip di sekitar S1 selama sentimen penguatan masih dominan.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.