Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan di sekitar $60,05 pada awal sesi Eropa hari Rabu (29/10). Penguatan ini terjadi setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan serta meningkatnya harapan terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (Fed). Laporan resmi dari Energy Information Administration (EIA) mengenai perubahan stok minyak akan dirilis kemudian pada hari yang sama.
Menurut data American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS untuk pekan yang berakhir 24 Oktober menyusut 4 juta barel, lebih dalam dibandingkan penurunan 2,98 juta barel di minggu sebelumnya. Angka ini melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sekitar 2,9 juta barel. Secara keseluruhan, persediaan minyak mentah AS tahun ini telah turun 6,4 juta barel, berdasarkan perhitungan dari Oilprice atas data API.
Pelaku pasar kini menantikan keputusan suku bunga Fed yang diprediksi akan dipangkas 25 basis poin ke kisaran 3,75%–4,0%. Langkah ini menjadi pemotongan kedua tahun ini dan berpotensi menekan nilai Dolar AS, sehingga membuat harga minyak lebih menarik bagi pembeli luar negeri. Meski demikian, rencana OPEC+ untuk menambah produksi sekitar 137.000 barel per hari pada Desember mendatang dapat membatasi kenaikan harga WTI lebih lanjut.
USOIL – Technical Analysis
OPINI ANALIS TRAZE
Harga minyak mentah WTI saat ini menunjukkan potensi koreksi setelah mengalami kenaikan signifikan dari area Demand di sekitar level $56–$58. Terlihat adanya pola Change of Character (ChoCH) yang menandakan peralihan momentum dari bearish ke bullish di area tersebut. Pembeli berhasil mendorong harga menuju zona Supply minor di sekitar $62, sebelum terjadi penurunan kembali ke area retracement Fibonacci 38,2–61,8% sebagai potensi area re-entry beli.
Jika harga mampu bertahan di atas zona $59–$60, peluang rebound menuju area Supply utama di kisaran $64–$66 masih terbuka lebar. Level ini juga bertepatan dengan ekstensi Fibonacci -61,8% yang berpotensi menjadi target utama kenaikan berikutnya. Namun, penurunan di bawah $58 dapat memicu tekanan jual lebih dalam hingga menguji kembali area Demand kuat di bawah $57.
Secara keseluruhan, tren jangka menengah masih menunjukkan kecenderungan bullish korektif, dengan potensi pembalikan arah di area Demand untuk melanjutkan kenaikan menuju zona Supply. Trader disarankan menunggu konfirmasi sinyal price action bullish di level retracement untuk entry dengan manajemen risiko ketat.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.