Harga minyak WTI melonjak di atas $65 per barel pada Jumat (26/09/25), mendekati level tertinggi tiga minggu dan mencatatkan kenaikan mingguan terkuat sejak awal Juni. Lonjakan ini dipicu kekhawatiran pasokan akibat konflik yang melibatkan Rusia, setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghentikan impor minyak dari Moskow sebagai bentuk tekanan tambahan terkait perang di Ukraina.
Situasi semakin tegang ketika infrastruktur energi Rusia diserang Ukraina awal pekan ini, mendorong Moskow memangkas ekspor bahan bakar dan mempertimbangkan pengurangan produksi minyak mentah. Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, menyatakan larangan ekspor solar akan diperpanjang hingga akhir tahun, bersamaan dengan perpanjangan larangan ekspor bensin akibat menurunnya kapasitas kilang yang menimbulkan kelangkaan pada sejumlah jenis bahan bakar.
Meski sentimen bullish cukup kuat, pasar juga menghadapi faktor penyeimbang. Kembalinya ekspor minyak Kurdi menambah pasokan, sementara berkurangnya harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed menekan prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi global. Kondisi ini membuat harga minyak berpotensi bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan moneter.
USOIL – Technical Analysis

Minyak WTI berpeluang lanjut naik menuju resistance, namun risiko koreksi tetap terbuka jika support kunci ditembus.
OPINI ANALIS TRAZE
Harga minyak WTI bertahan di sekitar $65 per barel dengan tren naik didukung ketegangan pasokan global. Support terdekat berada di $64,71–$64,28, yang bisa menjadi pijakan bila terjadi koreksi.
Secara teknikal, resistance utama di $65,52 dan $65,95 berpotensi diuji dalam waktu dekat. Pola grafik H1 menunjukkan konsolidasi sehat, sementara indikator Williams %R menandakan momentum bullish meski rawan koreksi singkat.
Selama harga mampu bertahan di atas $64,71, peluang menuju $65,95 hingga $66,76 tetap terbuka. Namun jika gagal, tekanan jual bisa menarik harga kembali ke area $64,28.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.