Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertahan di sekitar $58,30 per barel, setelah sempat menyentuh level terendah lima bulan di $57,33 awal pekan ini. Pasar tampak berhati-hati menyikapi data terbaru dari American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah AS sebesar 7,36 juta barel, jauh di atas perkiraan. Namun, penurunan stok distilat sebesar 4,8 juta barel menandakan adanya sinyal konsumsi energi yang beragam di tengah ketidakpastian permintaan domestik.
Meskipun data persediaan memberikan tekanan bearish, harga WTI tetap tangguh berkat faktor geopolitik. Pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa India akan menghentikan pembelian minyak Rusia, serta langkah serupa yang diperkirakan dilakukan Jepang, menimbulkan ekspektasi pasokan global yang lebih ketat. Langkah ini dianggap positif bagi harga minyak karena mengurangi pembeli utama minyak Rusia. Selain itu, Inggris memperluas sanksi terhadap dua raksasa energi Rusia, Lukoil dan Rosneft, serta membatasi armada tanker bayangan, memperketat tekanan terhadap ekspor Moskow.
Sementara itu, kekhawatiran terhadap dampak penutupan pemerintahan AS yang memasuki pekan ketiga turut menekan sentimen pasar dan dolar AS. Pemerintah memperkirakan kerugian ekonomi mencapai sekitar $15 miliar per minggu. Investor kini menantikan rilis data persediaan minyak dari Energy Information Administration (EIA) yang akan memberikan petunjuk baru mengenai dinamika pasokan jangka pendek. Secara keseluruhan, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian pasokan menahan pelemahan harga, menjaga WTI tetap stabil di kisaran $58 per barel.
USOIL – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Harga minyak WTI masih bergerak dalam tren turun setelah gagal menembus area $60 per barel. Tekanan jual tetap kuat meski sempat menguji area supply di sekitar $58,60, menandakan dominasi sentimen bearish di pasar.
Saat ini, harga mendekati area demand $56–$55,50 yang berpotensi memicu pantulan sementara. Namun, peluang rebound diperkirakan terbatas dan bersifat korektif sebelum tekanan jual berlanjut menuju area $54.
Selama WTI belum mampu menembus area $60, tren utama masih bearish. Investor disarankan berhati-hati terhadap potensi pembalikan semu di tengah lemahnya fundamental dan sentimen global.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.