Harga minyak mentah WTI kembali melemah, bertahan di bawah level $60 per barel pada Kamis (06/11) setelah mengalami penurunan dua hari berturut-turut yang membawa harga ke posisi terendah dalam dua minggu. Penurunan ini terjadi karena data pemerintah menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS lebih dari 5 juta barel dalam sepekan, kenaikan terbesar sejak Juli. Sementara itu, persediaan bensin AS turun hampir 5 juta barel hingga mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Kenaikan tajam pada cadangan minyak mentah menimbulkan kekhawatiran baru terkait potensi kelebihan pasokan global, terlebih dengan produksi yang terus meningkat dari anggota OPEC+ dan produsen non-anggota. Menurut perusahaan perdagangan komoditas Mercuria, surplus pasokan minyak bisa mencapai 2 juta barel per hari pada tahun depan jika tren ini berlanjut. OPEC+ sendiri baru-baru ini menyetujui kenaikan produksi kecil untuk Desember, namun berencana menahan penambahan pasokan pada awal 2026 sebagai langkah hati-hati menghadapi permintaan yang melemah.
Meski demikian, tekanan harga sedikit teredam setelah Rusia menangguhkan ekspor bahan bakar dari pelabuhan Tuapse akibat serangan drone Ukraina yang merusak infrastruktur kilang. Gangguan pasokan ini membantu membatasi penurunan harga lebih lanjut. Namun, pelaku pasar tetap waspada terhadap risiko kelebihan pasokan global di tengah pertumbuhan produksi yang belum menunjukkan tanda melambat.
USOIL SPOT– Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Harga minyak WTI terlihat melemah setelah gagal menembus zona supply di $61,70–$62,30. Area ini menjadi titik kuat yang menahan kenaikan harga. Pola Change of Character (ChoCH) muncul di sekitar area tersebut, menandakan potensi pembalikan arah dari naik ke turun. Tekanan jual juga diperkuat dengan terbentuknya order block di dekat level Fibonacci 50–61,8%.
Jika harga terus turun, target berikutnya berada di area demand $56,50–$57,50, yang bisa menjadi zona beli potensial. Selama harga masih di bawah support $59,45, arah pasar cenderung tetap bearish. Namun, jika harga kembali menembus $60 dan bertahan di atasnya, peluang untuk naik ke resistensi $61,25–$62,00 akan terbuka.
Secara keseluruhan, pasar minyak sedang bergerak dalam fase konsolidasi dan rentan terhadap berita fundamental maupun geopolitik. Trader disarankan tetap waspada terhadap volatilitas tinggi yang bisa memicu perubahan arah secara cepat.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.