Harga minyak mentah WTI naik 0,7% dan ditutup di level $60,90 per barel, setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan tajam. Kenaikan tipis ini terjadi di tengah sentimen negatif yang membuat harga minyak tetap mencatat penurunan mingguan sekitar 7%. Sentimen pasar membaik setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan konsekuensi serius jika Hamas menolak rencana perdamaian Gaza, sehingga perhatian investor sempat beralih dari keputusan penting OPEC+ terkait pasokan minyak global.
Futures sempat menyentuh level tertinggi di $61 per barel setelah sebelumnya jatuh ke posisi terendah dalam lima bulan terakhir. Kekhawatiran pasar meningkat bahwa konflik yang lebih luas di Timur Tengah dapat mengganggu aliran pasokan dari kawasan tersebut, yang menyumbang sekitar sepertiga dari total pasokan minyak dunia. Di sisi lain, laporan serangan Ukraina terhadap kilang Orsk Rusia menambah fokus investor pada ketahanan pasokan energi dari negara tersebut di tengah terus berlangsungnya serangan terhadap infrastruktur minyak.
Meski ketegangan geopolitik meningkat, harga minyak masih tertekan oleh prospek kenaikan pasokan dari OPEC+ dan kekhawatiran mengenai potensi penutupan pemerintahan AS. Ekspektasi peningkatan produksi dari negara-negara produsen utama membuat pasar sulit bangkit secara signifikan. Kombinasi faktor geopolitik, kebijakan pasokan, dan ketidakpastian ekonomi global terus menciptakan dinamika harga yang fluktuatif di pasar energi dunia.
USOIL – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Harga minyak WTI kembali menunjukkan tanda pemulihan setelah sempat menyentuh area demand di sekitar $60,60 per barel, yang kini berperan sebagai zona penyangga kuat. Dari sisi teknikal, pergerakan harga membentuk pola Change of Character (ChoCH) dan berpotensi melanjutkan kenaikan menuju area supply di kisaran $61,88–$62,30. Kenaikan ini menandakan minat beli mulai meningkat setelah tekanan jual yang cukup panjang dalam beberapa sesi terakhir.
Namun, jika harga gagal menembus area supply tersebut, potensi koreksi dapat muncul kembali menuju zona Fibonacci 50–61,8%, yang berkisar antara $60,80–$60,95. Area ini akan menjadi titik uji penting bagi kekuatan tren naik jangka pendek. Jika pembeli mampu mempertahankan momentum di atas level ini, peluang melanjutkan tren bullish ke atas $62 semakin terbuka.
Secara keseluruhan, arah harga minyak dunia masih bergantung pada kombinasi faktor teknikal dan fundamental, termasuk kebijakan OPEC+ dan dinamika geopolitik Timur Tengah. Selama harga tetap bertahan di atas area demand, potensi pemulihan menuju zona resistance tetap terbuka lebar. Namun, pelaku pasar disarankan tetap waspada terhadap volatilitas tinggi menjelang keputusan pasokan global dan perkembangan situasi politik yang masih belum stabil.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.