Harga emas (XAU/USD) kembali melanjutkan kenaikan ke sekitar $4.365 pada awal sesi Asia Jumat (17/10), setelah sempat menyentuh rekor tertinggi $4.380 di sesi sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap potensi penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan, meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed, serta memanasnya hubungan dagang antara AS dan Tiongkok. Investor kini menanti komentar pejabat The Fed untuk mencari sinyal arah kebijakan selanjutnya.
Ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS yang telah memasuki minggu ketiga menekan nilai Dolar AS dan mengangkat harga emas sebagai aset lindung nilai. Seorang pejabat Departemen Keuangan AS memperkirakan penutupan ini bisa merugikan ekonomi hingga $15 miliar per minggu. Sementara itu, komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell yang menyoroti perlambatan pasar tenaga kerja memperkuat spekulasi bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini.
Selain itu, Gubernur The Fed Christopher Waller juga mendukung langkah penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini, yang berpotensi meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya peluang investasi. Di sisi lain, ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok kembali meningkat setelah Presiden Donald Trump menyatakan kemungkinan pemutusan sebagian hubungan dagang dengan Beijing. Meski begitu, rencana pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas perdamaian Ukraina sempat meredam permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
XAUUSD – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Harga emas terus menunjukkan reli spektakuler setelah menembus area konsolidasi dan mencapai rekor baru di atas $4.380. Berdasarkan analisis teknikal, struktur bullish masih sangat kuat dengan pola break of structure yang menandakan momentum beli semakin dominan. Selama harga bertahan di atas zona support $3.500, tren naik diperkirakan akan berlanjut dengan potensi akumulasi lanjutan oleh investor besar.
Target kenaikan berikutnya terlihat di area Fibonacci extension 161,8% di sekitar $4.590–$4.600, yang menjadi potensi area psikologis baru bagi pelaku pasar. Sentimen dovish The Fed dan meningkatnya permintaan aset safe haven memperkuat keyakinan bahwa harga emas masih memiliki ruang lebar untuk melanjutkan reli. Dalam jangka menengah, setiap koreksi diprediksi hanya bersifat teknikal sebelum harga kembali menanjak.
Namun, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi aksi ambil untung di level tinggi dan perkembangan situasi geopolitik global. Jika momentum bullish terus berlanjut dan Dolar AS melemah lebih jauh, emas berpotensi menembus area $4.600 bahkan menuju $4.700 dalam beberapa pekan mendatang, menjadikannya salah satu aset paling menjanjikan di kuartal akhir 2025.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.