Harga emas bertahan di dekat $4.200 per ounce pada Senin (08/12) setelah melemah pekan lalu, dengan pelaku pasar menunggu keputusan kebijakan terakhir The Fed tahun ini yang diperkirakan akan menghasilkan pemangkasan suku bunga. Data ketenagakerjaan AS yang beragam serta inflasi inti sesuai ekspektasi semakin memperkuat peluang pelonggaran tambahan, di mana pasar menilai kemungkinan 88% untuk pemotongan 25 bps dan membuka ruang dua penurunan lagi tahun depan.
Selain keputusan suku bunga, perhatian juga tertuju pada proyeksi ekonomi terbaru The Fed untuk 2026 dan seterusnya, termasuk panduan soal arah kebijakan jangka panjang. Laporan JOLTS yang dirilis Selasa menjadi data ketenagakerjaan terakhir sebelum pengumuman resmi, sehingga diperkirakan memberikan pengaruh besar terhadap sentimen pasar.
Dari sisi global, bank sentral Tiongkok kembali menambah cadangan emas untuk bulan ke-13 berturut-turut, meningkatkan kepemilikan menjadi sekitar 74,12 juta ons troy. Langkah ini menunjukkan permintaan emas yang tetap kuat dari negara konsumen terbesar, sekaligus memberikan dukungan tambahan bagi harga logam mulia di tengah ketidakpastian kebijakan moneter AS.
OPINI ANALIS TRAZE

XAUUSD masih berada dalam tren naik dengan dukungan kuat dari trendline dan SMA 200 yang tetap menanjak, sementara harga bertahan di area pivot 4200. Jika mampu menembus R1 di 4210, peluang menguji zona supply 4238–4258 kembali terbuka.
Namun, bila tekanan jual berlanjut dan harga turun ke bawah S1 di 4191, emas berpotensi melanjutkan koreksi menuju S2 di 4181. Peluang trading berada pada buy on dip di area S1–S2 selama struktur uptrend tetap terjaga, dengan target kembali ke R1 hingga zona supply atas.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.