Harga emas kembali melemah ke kisaran $4.080 per ounce pada Kamis (23/10), memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut. Tekanan jual meningkat setelah logam mulia ini berulang kali mencetak rekor tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Kini, harga emas tercatat sekitar 6% di bawah puncaknya, menandai penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari lima tahun terakhir.
Sentimen pasar beralih ke aset berisiko setelah muncul optimisme terhadap kesepakatan dagang AS–China menjelang pertemuan Presiden Donald Trump dan Xi Jinping. Ucapan Trump yang lebih bersahabat dengan Beijing turut mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Investor kini cenderung memantau hasil pertemuan tersebut untuk menentukan arah pasar selanjutnya.
Meski demikian, kinerja emas sepanjang tahun tetap mengesankan, naik sekitar 55% secara tahunan dan lebih dari 5% selama bulan ini. Dukungan utama datang dari ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dua kali lagi sebelum akhir tahun, serta meningkatnya ketegangan geopolitik setelah AS memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia. Faktor-faktor ini menjaga minat terhadap emas di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
XAUUSD – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Pergerakan harga emas menunjukkan pelemahan setelah gagal menembus zona penawaran $4.380–$4.400. Penurunan berlanjut menuju wilayah permintaan $3.940–$4.000, yang kini menjadi titik penentu bagi pembalikan atau kelanjutan tren negatif.
Struktur jangka pendek teknikal masih mencerminkan sentimen bearish, dengan peluang penurunan menuju ekstensi $3.670 bila tekanan jual tetap mendominasi. Skenario koreksi sementara bisa terjadi sebelum tren utama melanjutkan pergerakan ke arah bawah.
Meskipun begitu, faktor fundamental seperti kemungkinan pemangkasan suku bunga dan meningkatnya ketegangan geopolitik masih memberikan dorongan positif bagi logam mulia. Kondisi global yang tidak menentu berpotensi mengembalikan minat terhadap emas sebagai aset pelindung nilai.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.