Harga emas melemah ke bawah level $4.100 per ounce pada Senin (27/10), melanjutkan penurunan yang terjadi sejak akhir pekan lalu. Penurunan ini terjadi karena perkembangan positif dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China mengurangi minat investor terhadap aset safe haven. Selama dua hari perundingan di Malaysia, para negosiator utama dari kedua negara mencapai kesepakatan awal terkait pengendalian ekspor, perdagangan pertanian, pengiriman barang, hingga penanganan perdagangan fentanyl.
Kesepakatan awal tersebut membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan akhir pekan ini untuk menandatangani kesepakatan final. Optimisme ini memicu peningkatan selera risiko di pasar global, sehingga mendorong investor untuk beralih ke aset berisiko seperti saham dan obligasi korporasi.
Di sisi lain, perhatian pasar juga tertuju pada keputusan penting bank sentral dunia minggu ini. The Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin setelah data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan. Sementara itu, European Central Bank dan Bank of Japan diprediksi tetap mempertahankan kebijakan moneternya tanpa perubahan.
XAUUSD – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Harga emas (XAUUSD) terus melemah setelah gagal menembus area supply di sekitar $4.379. Tekanan jual masih dominan, terlihat dari pola Change of Character (CHoCH) yang menandakan kendali seller.
Saat ini, harga mendekati zona demand di $3.945 yang berpotensi menjadi titik balik. Jika level ini bertahan, emas berpeluang menguat menuju $4.189. Namun, penembusan di bawahnya bisa membuka jalan menuju $3.850.
Secara teknikal, tren jangka pendek masih bearish, tetapi peluang rebound mulai terbuka. Perhatian pasar kini tertuju pada keputusan suku bunga The Fed yang dapat menjadi pemicu arah selanjutnya.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.