Indeks dolar AS bertahan di atas level 100 pada Rabu (5/11), menandai posisi tertingginya sejak Mei. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap mata uang safe haven, seiring melemahnya minat investor pada aset berisiko. Tekanan di pasar saham global terjadi akibat kekhawatiran terhadap valuasi tinggi sektor kecerdasan buatan (AI) dan peringatan dari para CEO bank besar Wall Street mengenai potensi koreksi pasar yang signifikan.
Dolar juga mendapat dukungan dari spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menahan suku bunga pada pertemuan Desember. Beberapa pejabat Fed menyuarakan sikap hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan lanjutan, membuat peluang pemangkasan suku bunga turun menjadi 69% dari sebelumnya 90%. Hal ini memperkuat posisi dolar sebagai aset pelindung di tengah ketidakpastian global yang meningkat.
Sementara itu, penutupan sebagian pemerintahan AS yang berkepanjangan terpanjang dalam sejara menambah tekanan dengan menunda rilis data ekonomi penting. Meski begitu, investor menanti laporan tenaga kerja swasta ADP yang dijadwalkan hari ini untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat.
DXY – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Indeks dolar AS (DXY) bertahan di atas level 99,8 pada Rabu (5/11), menunjukkan kekuatan di tengah meningkatnya minat pasar terhadap aset aman. Namun, grafik teknikal memperlihatkan tanda pelemahan, dengan potensi koreksi jangka pendek setelah pergerakan naik yang cukup tajam.
Jika tekanan jual meningkat, dolar berpeluang turun ke area support 99,60–99,35, bahkan bisa menuju 99,00 jika momentum melemah lebih jauh. Meski begitu, tren jangka menengah masih positif selama harga tetap berada di dalam pola naik saat ini.
Secara umum, penguatan dolar didukung oleh sikap hati-hati The Fed dan kekhawatiran pasar global. Namun, investor sebaiknya waspada terhadap peluang pembalikan arah jika support utama tidak mampu menahan tekanan harga.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.