Indeks dolar AS turun di bawah level 98,5 pada Kamis (16/10), mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut akibat meningkatnya ketegangan dagang AS-China, penutupan pemerintahan yang berkepanjangan, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve. Ketidakpastian global ini menekan permintaan terhadap mata uang AS yang sebelumnya menjadi aset lindung nilai utama.
Pernyataan Presiden Donald Trump yang menegaskan bahwa perang dagang “sedang berlangsung” menambah tekanan terhadap sentimen pasar. Namun, Menteri Keuangan Bessent memberi sinyal peluang perpanjangan gencatan dagang selama tiga bulan jika China menunda kebijakan baru terkait ekspor mineral langka. Langkah ini dipandang sebagai upaya menahan gejolak perdagangan global yang berpotensi memperlambat ekonomi.
Sementara itu, penutupan pemerintahan AS yang memasuki minggu ketiga menunda publikasi data ekonomi penting yang seharusnya menjadi panduan kebijakan moneter. Dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell menyoroti tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi pelonggaran suku bunga bulan ini, disusul kemungkinan pemangkasan tambahan pada Desember dan tahun depan.
DXY – Technical Analysis

OPINI ANALIS TRAZE
Indeks Dolar AS (DXY) terus melemah di bawah 98,20, menandakan tekanan jual yang kuat di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Struktur pasar menunjukkan tren lower low dengan momentum pembeli yang semakin lemah.
Secara teknikal, peluang koreksi menuju area supply 98,40–98,60 masih terbuka sebelum tekanan jual kembali menguat. Pola ChoCH mengindikasikan potensi retracement jangka pendek.
Jika tekanan berlanjut, target penurunan berikutnya mengarah ke area demand 97,70–97,80. Selama harga bertahan di bawah 98,60, prospek DXY tetap bearish dengan potensi penurunan lanjutan.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.