Indeks dolar tergelincir di bawah level 99 pada Senin (08/12) setelah mencatat penurunan dua pekan beruntun, tertekan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pekan ini. Peluang penurunan 25 basis poin pada Rabu kini melonjak menjadi sekitar 88%, jauh lebih tinggi dibandingkan sebulan lalu.

Meski pasar optimistis, prospek kebijakan tahun 2026 masih belum jelas. Para analis memperkirakan langkah ini bisa menjadi “hawkish cut”, di mana Jerome Powell memberi sinyal jalur pelonggaran yang lebih hati-hati untuk menghindari tekanan inflasi baru. Sentimen investor juga menanti rilis laporan JOLTS Oktober yang sempat tertunda dan dipandang penting untuk melihat dinamika perekrutan, PHK, serta tingkat pekerja yang mengundurkan diri.
Selain fokus pada Amerika Serikat, pelaku pasar turut mencermati keputusan bank sentral di Australia, Brasil, Kanada, dan Swiss. Namun, keempatnya diperkirakan mempertahankan kebijakan stabil tanpa perubahan suku bunga, menjadikan keputusan The Fed sebagai sorotan utama minggu ini.
OPINI ANALIS TRAZE

DXY masih bergerak dalam tren turun dan tertahan di support 98.40, yang menjadi penentu arah berikutnya. Jika level ini jebol, indeks berpotensi melanjutkan penurunan menuju 98.19 hingga 97.92. Namun bila terjadi pantulan, harga bisa kembali menguji area resistance terdekat, meski bias keseluruhan tetap bearish selama belum menembus channel atas.
DISCLAIMER
PT Traze Andalan Futures teregulasi oleh BAPPEBTI.
Materi ini untuk referensi saja dan bukan untuk rekomendasi melakukan transaksi. Seluruh transaksi yang
diambil sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab nasabah. Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi
(PBK) memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi.